MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH


MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH
LABORATORIUM SMA NEGERI 2 ARGAMAKMUR


Unsri 3D.jpg

OLEH:
LUCIANA MENTARI
06091010033


PROGRAM PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit laboratorium sring diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alt dan bahan praktikum. Dalam pembelajaran biologi laboratorium dapat berupa ruang terbuka atau alam terbuka misalnya kebun botani. Namun dalam tulisan ini pengelolaan laboratorium hanya dibatasi pada laboratorium berupa ruang tertutup yang ada di sekolah menengah ke atas. Dalam pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. Woolnough & Allsop (dalam Nuryani Rustaman, 1995), mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya prktikum sains. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar siswa dipengaruhi oeh motivasi siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersunguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk memnuhi dorongan rasa ingin tahu dn ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa menemukn pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulasi peralatan biologi. Dengan kegiatan prktikum siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang, melakukan dan menginterprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains menyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa sebagai scientis. Beberapa pakar pendidikan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap kegiatan praktikum, sehingga melahirkan beberapa metode dan model praktikum, seperti misalnya : model praktikum induktif, verifiksi, inkuari.. Di dalam kegiatan praktikum menurut pandangan ini siswa bagaikan seorang scientist yang sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran secara cermat, menginterprestasi data perolehan, serta mengkomunikasikannya melalui laporan yang harus dibuatnya. Keempat, praktikum menunjang materi pelajaran. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa prktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
1.2       Rumusan Masalah
      1.   Apakah laboratorium bagi siswa SMA ?
      2.   Apakah peranan laboratorium dalam pembelajaran sains ?
      3.   Bagaimanakah Fasilitas dalam laboratorium di SMA ?
      4.   Bagaimana proses pelaksanaan praktikum di laboratorium ?
      5.   Bagaimana keselamatan kerja di dalam laboratorium ?
1.3       Tujuan Penelitian
      1.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa sebenarnya laboratorium bagi siswa
      2.   Agar kita mengetahui pentingnya laboratorium serta kelengkapan fasilitas dalam mendukung dan menunjang pembelajaran sains bagi siswa SMA
      3.   Agar kita mengetahui bagaimana proses dan pentingnya keselamatan kerja siswa dalam laboratorium
1.4       Manfaat penelitian
      1.   Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui betapa  pentingnya laboratorium sebagai sarana pendukung dalam pembalajaran sains
      2.   Menyadari bahwa keselamatan kerja di dalam laboratorium sangat perlu diutamakan
      3.   Mengertii bahwa kelengkapan fasilitas baik alat maupun bahan sangat mempengaruhi dalam efektivitas belajar system praktikum di dalam laboratorium


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1       Pengertian Laboratorium
            Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7), Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1) “Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap”. Kemudian, menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) “pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum”
2.2       Fungsi/Peranan Laboratorium Dalam Pembelajaran
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44) fasilitas Laboratorium adalah sebagai berikut: laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.


BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1       Waktu dan Tempat Penelitian
            Tempat            :           SMA Negeri 2 Argamakmur
            Waktu             :           13 November 2010
3.2       Metode dan Rancangan Penelitian 
            Dalam upaya mencapai tujuan penelitian, yakni pengelolaan laboratorium SMA Negeri 2 Argamakmur dimanfaatkan penelitian berupa quisioner. Penelitian quisioner dipandang tepat digunakan karena penelitian quisioner dapat digunakan untuk pendapan siswa secara langsung terhadap laboratorium serta kegiatan yang telah di lakukan di dalam laboratorium.
            Dalam penelitian ini, variabelnya adalah pengelolaan laboratorium SMA Negeri 2 Argamakmur. Sehubungan dengan penelitian deskriptif, Sugiyono (2006: 11) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa bermaksud mencari hubungan atau membandingkan.
            Dalam penelitian ini, datanya adalah pendapat siswa SMA Negeri 2 Argamakmur tentang pengetahuan mereka tentang laboratorium serta proses yang ada di dalamnya.
                        Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Argamakmur.Siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Argamakmur cukup banyak yakni ada 3 kelas IPA. Peneliti menentukan sumber datanya adalah para siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 2 Argamakmur. Jumlah sumber data ditentukan 40 koresponden.
                        Data dikumpulkan dengan kuesioner. Adapun, analisis datanya digunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan data sebagaimana adanya.
Laboratorium kimia di sekolah SMA Negeri 2 Argamakmur
Jawablah angket ini dengan sebenar-benarnya!
1.   Apakah sekolah anda memiliki laboratorium kimia ?
o   Ada                                                  o    Tidak
2.   Apakah fasilitas laboratorium di sekolah anda lengkap ?
      O   Iya                                                    o    Tidak
Alasan:…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.   Berapa kali anda telah melakukan praktikum di laboratorium ?
      Jawab:…………………………………………………………………………………………
4.   Apakah kendala yang di hadapi pada saat anda praktikum di laboratorium ?
Jawab:…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5.   Pada saat praktikum apakah anda memakai jas lab ?
      O   Iya                                                          o       Tidak
Alasan:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6.   Apakah laboratorium itu menurut anda ?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
           

 
3.3       Instrumen Penelitian




















BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1 HASIL PENELITIAN
Hasil dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1.   Semua koresponden yaitu  40 siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Argamakmur sudah cukup paham akan apa itu laboratorium
2.   Dari 40 koresponden,menyatakan bahwa praktikum yang telah mereka lakukan di dalam laboratorium tidak efektif,hanya 5 kali dari semester I kelas X sampai kelas XII.
3.   Dari 40 koresponden,menyatakan bahwa kendala yang mereka hadapi di dalam laboratorium yang mengakibatkan tidak semua praktikum dilakukan adalah minimnya alat-alat dan bahan yang di butuhkan di dalam laboratorium
4.   Dari 40 koresponden,ada 10 lebih siswa yang tidak memakai jas lab pada saat pelaksanaan praktikum di dalam laboratorium,alasan mereka adalah karena tidak mempunyai jas lab dan hal tersebut tidak mendapat tanggapan serius dari pihak guru maupun pengelola lab itu sendiri.
4.2 PEMBAHASAN
      Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa praktikum yang di laksanakan oleh siswa selama 3 tahun belajar sains sangat tidak efektif,hal ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu salah satunya yang paling berpengaruh besar yaitu ketidaklengkapan fasilitas mulai dari alat-alat dan bahan-bahan yang di perlukan pada saat akan melakukan praktikum.Tidak hanya itu dari data yang diperoleh bahwa tidak semua siswa menggunakan jas lab pada saat proses praktikum di laboratorium,dengan alasan tidak punya dan hal ini tidak terlalu di tanggapi serius oleh pihak pengelola lab dan guru pembimbing,dan tidak adanya sanksi tegas dari pihak guru atau pongelola lab,sehingga siswa kurang sadar akan keselamatan kerja pada saat praktikum di laboratorium.
      Secara keseluruhan dapat di katakan bahwa sebagian besar siswa bahkan guru SMA Negeri 2 Argamakmur kurang menyadari akan pentingnya efektifitas dalam pembelajaran secara praktik langsung dan pentingnya memakai jas lab pada saat di dalam laboratorium demi keselamatan kerja pada proses pelaksanaan praktikum.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    KESIMPULAN
1.   Semua koresponden  siswa SMA Negeri 2 Argamakmur  menyatakan bahwa mengetahui apa maksud dari laboratorium tersebut terutama dalam bidang pembelajaran sains.
2.   Dari 40 koresponden,hampir setengahnya tidak menyadari dan mengetahui peraturan laboratorium serta keselamatan kerja di dalam laboratorium
3.   Dari 40 koresponden,semua siswa menyatakan bahwa kegiatan praktik langsung di dalam laboratorium sangat tidak efisien mengingat keterbatasan fasilitas yang ada baik berupa lat maupun bahan yangdi perlukan dalam menunjang dan mendukung pelaksanaan praktikum itu sendiri.
4.   Kurangnya kesadaran dari pihak sekolah,baik guru maupun staf pengelola laboratorium itu sendiri akan kelengkapan fasilitas laboratorium,peraturan serta tata tertib laboratorium dalam mendukung proses pembelajaran siswa ddalam bidang ilmu sains.
5.   Ketegasan dari guru pembimbing dan pihak laboratorium sangat kurang dalam menanggapi aturan serta tata tertib laboratorium
6.   Minimnya pengetahuan siswa akan leboratorium serta peraturan dan tata tertib dan bahaya yang ada dalam laboratorium.
2.5    SARAN
   SMA Negeri 2 Argamakmur perlu memberikan pengetahuan tambahan terhadap sisw tentang laboratorium dan tata aturan,tata tertib secara keseluruhan tentang laboratorium.Guru pembimbing dan staf pengelola laboratorium sains perlu lebih mengutamakan keselamatan kerja serta tegas dalam hal peraturan dan tata tertib di dalam laboratorium.Pihak sekolan SMA Negeri 2 Argamakmur seharusnya lebih menyadari akan pentingnya efektifitas pembelajaran sains yang sangat penting di dukung oleh kegiatan praktikum di dalam laboratorium,sehingga dapat peduli terhadap kelengkapan fasilitas yang di butuhkan dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
SMA Negeri 2 Argamakmur,Bengkulu Utara
http://iratralala.blogspot.com/2009/12/lab.html
http://ekohs.wordpress.com/
http:// Permendiknas No 26 Tahun 2008.com/